ANALISIS PERENCANAAN POLA OPERASI PERPANJANGAN RELASI KRL SOLO BALAPAN-KUTOARJO

Dublin Core

Title

ANALISIS PERENCANAAN POLA OPERASI PERPANJANGAN RELASI KRL SOLO BALAPAN-KUTOARJO

Creator

MAULIDA NURUL FAZA
NIT: 20204223

Abstract

Perkembangan kereta seperti pada Lintas Solo-Yogyakarta yang mulanya dilintasi oleh Kereta Api Prambanan Ekspres resmi digantikan oleh Kereta Rel Listrik (KRL). Begitu juga dengan kereta yang beroperasi pada lintas Yogyakarta-Kutoarjo saat ini adalah Kereta Prambanan Ekspres (Prameks) dimana akan digantikan dengan KRL untuk lintas Yogyakarta-Kutoarjo. Hal tersebut sesuai dengan yang tertuang dalam Rencana Induk Pembangunan Perkeretaapian Dengan jumlah penumpang yang meningkat setiap bulannya maka PT KCI perlu menentukan strategi baru agar para penumpang merasa puas dengan pelayanan jasa yang diberikan. Dengan adanya penambahan penumpang serta rencana pergantian Kereta Prameks menjadi KRL perlu dikaji mengenai pola operasinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis potensi demand lintas Solo Balapan – Kutoarjo pada 5 tahun mendatang, merancang pola operasi untuk perpanjangan relasi KRL dari Solo Balapan – Kutarjo pada 5 tahun mendatang, serta menganalisis kebutuhan sarana KRL untuk perpanjangan relasi tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan jumlah penumpang, perhitungan kebutuhan perjalanan, perhitungan waktu tempuh, perhitungan headway, perhitungan kapasitas lintas, penyusunan pola operasi untuk lintas Solo Balapan – Kutoarjo, serta perhitungan kebutuhan sarana (trainset). Hasil dari penelitian ini adalah didapatkan peramalan dengan menggunakan metode trend linear didapatkan jumlah penumpang pada Desember tahun 2027 yaitu sebanyak 1.771.455 penumpang. Hasil dari perhitungan jumlah penumpang digunakan untuk menghitung kebutuhan perjalanan dan didapatkan jumlah perjalanan perhari yaitu 41 perjalanan. Dilanjutkan dengan perhitungan waktu tempuh dan didapatkan waktu tempuh total dari Solo Balapan – Kutoarjo yaitu 2 jam 4 menit. Selanjutnya perhitungan headway dan kapasitas lintas yang ada didapatkan bahwa kapasitas lintas tersisa paling sedikit yaitu berada dilintas Sentolo – Wates yaitu 60 kereta/hari, dari ketersediaan kapasitas lintas tersebut masih mencukupi untuk dilakukan penambahan perjalanan. Dalam penyusan pola operasi diawali dari Stasiun Solo Balapan dan diakhiri di Stasiun Kutoarjo, begitu pula sebaliknya. Usulan pola operasi disesuaikan dengan Gapeka eksisting dan tidak merubah Gapeka eksisting. Setelah penyusunan pola operasi dilanjutkan dengan perhitungan kebutuhan sarana trainset dan didapatkan 10 trainset siap operasi, dan 2 trainset cadangan.

Kata kunci : Pola Operasi, Peramalan, KRL, Headway, Kapasitas Lintas.

Social Bookmarking

Citation

MAULIDA NURUL FAZA NIT: 20204223, “ANALISIS PERENCANAAN POLA OPERASI PERPANJANGAN RELASI KRL SOLO BALAPAN-KUTOARJO,” Repository PPI Madiun, accessed September 20, 2024, https://repository.ppi.ac.id/items/show/858.