KAJIAN MANAJEMEN SUKU CADANG SARANA KERETA API RINGAN PADA DEPO LRT SUMATERA SELATAN

Dublin Core

Title

KAJIAN MANAJEMEN SUKU CADANG SARANA KERETA API RINGAN PADA DEPO LRT SUMATERA SELATAN

Creator

NUR AHMAD YUDHIANTO
NIT: 20204134

Abstract

Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan merupakan kereta api perkotaan yang diproduksi oleh INKA. Tipe sarana LRT Sumatera Selatan ini adalah Electric Multiple Unit (EMU) yang menggunakan sistem third rail dengan sumber daya 750 VDC. Untuk menjamin kehandalan kereta dilakukan perawatan yang dilakukan oleh KAI dan INKA. Untuk melakukan perawatan sarana dibutuhkan komponen suku cadang dalam jumlah dan waktu yang tepat. Suku cadang sarana dikelola oleh INKA mulai dari proses pengadaan, penyimpanan, hingga penggunaan. Pada prosesnya masih ditemukan berapa permasalahn seperti terjadi keterlambatan pengiriman, terjadi stock out, dan disorder gudang. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif kuantitatif-kualitatif. Tujuan dari peneitian ini adalah untuk mengantisipasi terjadinya keterlambantan pengiriman, kekosongan stok duku cadang, dan disorder Gudang. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah obsevasi, wawancara, dan dokumentasi. Pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif kualitatif, perhitungan rata-rata, Metode Safety Stock (SS), Reorder Point (ROP), Analytical Hierarchy Process (AHP), dan pendekatan 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke). Hasil penelitian menunjukkan nilai SS, ROP, tingkat kekritisan, dan pendekatan 5S. Berdasarkan hasil pengolahan nilai presepsi dengan menggunakan metode AHP berturut turut tingkat kepentingan suku cadang dari peringkat pertama yaitu: CCD dengan SS (3 Pcs) dan ROP (5 Pcs), door engine dengan SS (6 Pcs) dan ROP 1(10 Pcs), PSU dengan SS (13 Pcs) dan ROP (15 Pcs), FH Mr dengan SS (5 Pcs) dan ROP (8 Pcs), spindle pintu dengan SS (7 Pcs) dan ROP (12 Pcs), FH Bp dengan SS (6 Pcs) dan ROP (7 Pcs), rem blok (komposit) dengan SS (34 Pcs) dan ROP (72 Pcs), CCS dengan SS (10 Pcs) dan ROP (12 Pcs), FH Carbody dengan SS (3 Pcs) dan ROP (5 Pcs), dan yang terakhir adalah wiper blade dengan SS (4 Set) dan ROP (5 Set). Berdasarkan hasil perhitungan ditemukan beberapa komponen suku cadang memiliki nilai Safety Stock (SS) dan Reorder Point (ROP) dibawah nilai ideal. Maka masih perlu dilakukan penentuan tingkat kekritisan suku cadang dan peningkatan nilai Safety Stock (SS) dan Reorder Point (ROP) sesuai dengan kebutuhan untuk mengatasi terjadinya keterlambatan pengiriman dan menjamin ketersediaan suku cadang. Hasil dari pendekatan 5S yaitu pengelompokan suku cadang, penataan ulang suku cadang, pembersihan Gudang, standarisasi pada penamaan koponen, dan audit gudang 6 bulan sekali.

Kata Kunci: Lead time, Stock Out, SS, ROP, AHP, 5S

Social Bookmarking

Citation

NUR AHMAD YUDHIANTO NIT: 20204134, “KAJIAN MANAJEMEN SUKU CADANG SARANA KERETA API RINGAN PADA DEPO LRT SUMATERA SELATAN,” Repository PPI Madiun, accessed September 20, 2024, https://repository.ppi.ac.id/items/show/849.