PENERAPAN METODE HIRADC DALAM PENGENDALIAN RISIKO KECELAKAAN KERJA PEMERIKSAAN HARIAN SARANA LRT SUMATERA SELATAN

Dublin Core

Title

PENERAPAN METODE HIRADC DALAM PENGENDALIAN RISIKO KECELAKAAN KERJA PEMERIKSAAN HARIAN SARANA LRT SUMATERA SELATAN

Creator

MUHAMMAD RIZKI RAMADHANI
NIT: 20204132

Abstract

Light Rail Transit Sumatera Selatan dibangun atas dasar Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun 2015 Tentang Percepatan Penyelenggaran Kereta Api Ringan/ Light Rail Transit di Provinsi Sumatera Selatan yang selanjutnya diubah menjadi Peraturan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2016 bertujuan untuk meningkatkan pelayanan serta mendukung pembangunan di Sumatera Selatan. Untuk selalu menjaga keandalan dari sarana LRT maka diperlukan pekerjaan pemeriksaan harian yang dilaksanakan di depo. Pekerjaan pemeriksaan harian terhadap sarana LRT yang dilakukan setiap harinya memiliki potensi risiko kecelakaan kerja dikarenakan menggunakan peralatan yang berhubungan dengan listrik dan standar operasional prosedur (SOP) yang tidak dijalankan sehingga terdapat beberapa kejadian kecelakaan kerja pada pekerjaan pemeriksaan harian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi risiko pada pekerjaan pemeriksaan harian sarana LRT Sumsel, mengetahui nilai risiko, menyusun rangking prioritas dari pengendalian risiko, serta menganalisis pengendalian risiko untuk mengurangi dampak risiko pada pekerjaan pemeriksaan harian sarana LRT Sumsel. Dalam penelitian ini melakukan analisis menggunakan metode hazard identification, risk assessment, and determining control (HIRADC). Metode HIRADC digunakan untuk mengetahui potensi risiko yang ada pada pekerjaan pemeriksaan harian sarana LRT Sumsel yang dilakukan di depo melalui penilaian terhadap semua potensi risiko untuk mendapatkan tingkat risiko tertinggi yang selanjutnya disusun rangking prioritas dari potensi risiko untuk dilakukan pengendalian terhadap risiko yang diprioritaskan dengan menggunakan metode HIRADC. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode HIRADC terdapat 18 temuan potensi risiko dengan klasifikasi tingkat risiko: 1 risiko tingkat ekstrim, 7 tingkat risiko tinggi, 9 tingkat risiko sedang, dan 1 tingkat risiko rendah. Lalu untuk penetapan pengendalian risiko dilakukan sesuai dengan hirarki pengendalian risiko yaitu dengan cara rekayasa teknik melalui pemasangan LOTOTO pada alat stinger system, penggunaan rope & body harness pada pekerjaan pemeriksaan AC pada lantai 2 walkway, pemenuhan alat pembasuh mata/ eyewash, dan membersihkan kolong track pemeriksaan harian setelah pelaksanaan pekerjaan. Sedangkan untuk pengendalian administrasi dan alat pelindung diri (APD) melalui pelaksanaan apel safety briefing secara rutin sebelum bekerja, ketersediaan safety sign khusus pekerjaan pemeriksaan harian, memastikan peralatan kerja laik dan siap digunakan, pengawasan terhadap proses kerja dan penggunaan APD lengkap (safety helmet, safety shoes, safety vest dan electrical gloves 20KV).

Kata Kunci: Potensi bahaya, Risiko, Pemeriksaan harian sarana LRT Sumsel, Keselamatan kerja, HIRADC.

Social Bookmarking

Citation

MUHAMMAD RIZKI RAMADHANI NIT: 20204132, “PENERAPAN METODE HIRADC DALAM PENGENDALIAN RISIKO KECELAKAAN KERJA PEMERIKSAAN HARIAN SARANA LRT SUMATERA SELATAN,” Repository PPI Madiun, accessed September 19, 2024, https://repository.ppi.ac.id/items/show/847.