KAJIAN KOMERSIALISASI ASET DI STASIUN JATAKE DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTAGE

Dublin Core

Title

KAJIAN KOMERSIALISASI ASET DI STASIUN JATAKE DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTAGE

Creator

MUHAMMAD RAFI SATRIA PRABASWARA
NIT: 20204128

Abstract

Sesuai dengan perkembangan kawasan BSD dan wilayah lain yang ada disekitarnya, Sinarmas Land mengusulkan pembangunan Stasiun Jatake sebagai stasiun baru yang terletak di antara Stasiun Cicayur dan Stasiun Parung Panjang. PT KAI (Persero) sebagai Badan Usaha Penyelenggara Prasarana memiliki urgensi untuk memanfaatkan aset sebaik mungkin dalam hal persewaan ruang komersial supaya investasi yang telah direncanakan tetap sesuai dengan target serta operasional stasiun tidak terganggu selama 16 tahun jangka waktu konsesi. Berdasarkan perhitungan investasi, PT KAI (Persero) memiliki target tingkat keterisian persewaan ruang komersial yang perlu dicapai dengan skenario optimis yakni sebesar 100%. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu dilakukan strategi pemasaran yang baik untuk meningkatkan keterisian ruang persewaan komersial di Stasiun Jatake. Namun berdasarkan feasibility study Stasiun Jatake, belum ada rencana strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT KAI (Persero). Dengan demikian, tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi rencana penerapan komersialisasi aset yang ada di Stasiun Jatake. Kemudian, dilakukan peningkatan terhadap perencanaannya dengan melakukan analisis penentuan jenis usaha yang diprioritaskan di Stasiun Jatake. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu Multi Attributes Decision Making (MADM) dengan metode Simple Additive Weightage (SAW). Konsep dasar SAW adalah mencari penjumlahan bobot dari rating kinerja pada setiap alternatif di semua atribut. Metode SAW dilakukan untuk menentukan jenis usaha yang diprioritaskan dalam rangka perencanaan strategi pemasaran komersialisasi aset di Stasiun Jatake. Sebelum penerapan metode SAW, penulis melakukan wawancara untuk memastikan detail kriteria yang akan digunakan. Kriteria yang digunakan berjumlah 3 yaitu, jumlah peminat pelaku usaha, biaya operasional penunjang, dan jumlah pembeli. Selanjutnya pengambilan data sekunder dilakukan untuk mendapatkan nilai rating kriteria dalam penentuan jenis usaha yang diprioritaskan. Pengolahan data untuk menentukan jenis usaha yang diprioritaskan menggunakan software Microsoft Excel. Berdasarkan hasil analisis, jenis usaha yang perlu diprioritaskan strategi pemasarannya secara berurutan adalah retail makanan ringan dengan nilai preferensi 1,528, convenient store dengan nilai preferensi 1,443, kios kopi dan minuman dengan nilai preferensi 1,096, retail kering dengan nilai preferensi 1,070, coffee shop dengan tempat duduk dengan nilai preferensi 0,839, dan terakhir retail makanan dengan fasilitas dapur dan tempat duduk dengan nilai preferensi 0,769. Dari hal tersebut, PT KAI (Persero) dapat menetapkan prioritas utama dalam mempromosikan ruang persewaan usaha di Stasiun Jatake sesuai dengan urutan jenis usaha prioritas yang diprioritaskan serta menyiapkan dokumen rencana strategi pemasaran komersialisasi aset di Stasiun Jatake.

Kata Kunci: Simple Additive Weightage, Multi Attributes Decision Making, Komersialiasi Aset Stasiun, Penentuan Jenis Usaha, Stasiun Jatake.

Social Bookmarking

Citation

MUHAMMAD RAFI SATRIA PRABASWARA NIT: 20204128, “KAJIAN KOMERSIALISASI ASET DI STASIUN JATAKE DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTAGE,” Repository PPI Madiun, accessed September 19, 2024, https://repository.ppi.ac.id/items/show/845.