ANALISIS RUTE KONFLIK PERJALANAN KRL PADA STASIUN BOGOR

Dublin Core

Title

ANALISIS RUTE KONFLIK PERJALANAN KRL PADA STASIUN BOGOR

Creator

MUHAMMAD FARID ALMAS
NIT : 20204126

Abstract

Stasiun Bogor merupakan stasiun Kereta Api (KA) di Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat dan termasuk dalam area Daerah Operasi (DAOP) I Jakarta. Stasiun ini memiliki 8 jalur yang keseluruhannya berfungsi untuk operasi KA. Kondisi rute berangkat dari jalur IV sampai VIII yang memotong jalur kedatangan KRL dari arah Cilebut, mengakibatkan rute konflik pada kondisi eksisting Stasiun Bogor. Hal ini mengakibatkan KRL yang datang berpotensi tertahan sinyal masuk Stasiun Bogor pihak Cilebut (J10) untuk mengalah dengan KRL yang berangkat.Untuk mengoptimalkan hal tersebut, pada penelitian ini akan dilakukan rekayasa pola operasi di Stasiun Bogor. Tujuan dari rekayasa ini adalah menurunkan conflict rate sehingga kegiatan operasi di Stasiun Bogor menjadi lebih optimal. Rekayasa ini dapat berupa perubahan daftar jalur pada beberapa KA dan penambahan jalur penghubung antara jalur IV dengan III. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis conflict rate. Metode ini dikembangkan untuk membandingkan varian desain sistem interlockingyang kompleks di stasiun dengan menggunakan tabel definisi pergerakan KA. Pada tabel tersebut, semua rute direpresentasikan dengan baris dan kolom. Pada perhitungan analisis kondisi eksisting Stasiun Bogor dengan pembebanan frekuensi KA pada masing-masing rute, ditemukan nilai conflict rate sebesar 81%. Artinya dengan jumlah KA yang melintas pada masing-masing rute sebanyak 329, maka sebanyak 266 KA akan berpotensi terdampak oleh rute konflik. Selanjutnya menggunakan skenario1 dengan mengubah daftar jalur pada beberapa KA, nilai conflict rateuntuk KA yang melintas di Stasiun Bogor turun menjadi 79%. Artinya dengan jumlah KA sebanyak 329, maka 260 KA akan berpotensi terdampak oleh rute konflik. Sedangkan menggunakan skenario2 dengan penambahan jalur penghubung, nilai conflict rate turun menjadi 77%. Artinya dengan jumlah KA sebanyak329, maka 253 KA akan berpotensi terdampak oleh rute konflik. Dengan melihat hasil di atas, maka skenario2 dinilai lebih mengoptimalkan kegiatan operasi di Stasiun Bogor dibandingkan skenario1.

Kata kunci: KRL, Kegiatan Operasi, Rekayasa, Rute Konflik, Conflict Rate

Social Bookmarking

Citation

MUHAMMAD FARID ALMAS NIT : 20204126, “ANALISIS RUTE KONFLIK PERJALANAN KRL PADA STASIUN BOGOR,” Repository PPI Madiun, accessed September 19, 2024, https://repository.ppi.ac.id/items/show/843.