KAJIAN RISIKO KEGIATAN LANGSIR MENGGUNAKAN METODE HIRADC DI STASIUN PETI KEMAS PASOSO JAKARTA

Dublin Core

Title

KAJIAN RISIKO KEGIATAN LANGSIR MENGGUNAKAN METODE HIRADC DI STASIUN PETI KEMAS PASOSO JAKARTA

Creator

FEBRIZZA MUSTOFA ROBBI
NIT : 20204114

Abstract

Stasiun Pasoso adalah stasiun kereta api barang kelas III/kecil yang terletak di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Stasiun ini merupakan stasiun yang lokasinya paling utara dalam Daerah Operasi I Jakarta, sejak 2010 hanya difungsikan sebagai titik akhir perjalanan kereta api peti kemas yang melayani rute Tanjung Priuk–Gedebage dan Tanjung Priuk–Kalimas. Stasiun Pasoso merupakan stasiun bongkar muat barang tanpa atap atau outdoor karena tidak melayani angkutan penumpang. Langsir adalah pekerjaan menyusun rangkaian kereta api yang akan berangkat atau memisah-misahkan rangkaian kereta api yang akan datang, dan juga pekerjaan memindahkan kereta-kereta, gerbong-gerbong, dan sarana lain dari suatu jalur ke jalur lain. Petugas langsir bertugas memandu pergerakan rangkaian kereta, gerbong, atau hanya lokomotif untuk berpindah jalur rel. Perpindahan jalur terutama diperlukan untuk memisahkan atau merangkaikan kereta atau gerbong dan untuk bongkar muat peti kemas. Permasalahan kecelakaan kerja ketika melakukan kegiatan langsir, merupakan permasalahan yang dapat mengganggu pada kegiatan operasional kereta api. Apabila dalam proses kegiatan langsir terjadi kecelakaan kerja maka akan mengakibatkan kerugian untuk petugas, perusahaan, serta dapat mengganggu operasi kereta api lainnya. Terdapat beberapa contoh petugas langsir yang menggunakan APD secara tidak lengkap seperti tidak memakai helm safety. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi risiko, mengetahui nilai tingkat risiko, dan membuat rekomendasi pengendalian terhadap risiko pada kegiatan langsir di Stasiun Pasoso. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data primer dengan cara observasi, wawancara, serta dokumentasi dan data sekunder. Untuk pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan Triangulasi data hasil pelaksanaan wawancara, hasil observasi dan dokumentasi kegiatan langsir serta dokumen SOP petugas langsir Data tersebut dianalisis menggunakan metode Hazard Identification Risk Assessment and Determening Control (HIRADC). Hasil penelitian ini menyatakan terdapat 15 potensi bahaya dan risiko dari 9 kegiatan langsir di Stasiun Pasoso. Penilaian risiko pada kegiatan langsir menggunakan metode HIRADC menghasilkan tingkat risiko antara lain 5 risiko tinggi, 7 risiko sedang, dan 3 risiko rendah. Pengendalian yang diusulkan adalah memberikan safety briefing sebelum melakukan kegiatan langsir, memasang rambu tanda batas kecepatan maksimal, rutin melakukan pembinaan, pengawasan, safety briefing yang dilakukan Kepala Stasiun dan PPKA/PAP, melakukan tunjuk sebut sinyal, semboyan, dan arah wesel saat mengoperasikan wesel, petugas langsir wajib memastikan dan mencatat di buku saku pemasangan stopblok setiap memasang dan melepas stopblok, penambahan jangkauan/frekuensi HT diperkuat/diperluas.

Kata Kunci : Stasiun Pasoso, Risiko, Langsir, Petugas langsir, Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control (HIRADC).

Social Bookmarking

Citation

FEBRIZZA MUSTOFA ROBBI NIT : 20204114, “KAJIAN RISIKO KEGIATAN LANGSIR MENGGUNAKAN METODE HIRADC DI STASIUN PETI KEMAS PASOSO JAKARTA,” Repository PPI Madiun, accessed September 19, 2024, https://repository.ppi.ac.id/items/show/839.