PERENCANAAN DRAINASE PADA STASIUN JERUKLEGI – KAWUNGANTEN

PERENCANAAN DRAINASE PADA STASIUN JERUKLEGI – KAWUNGANTEN

Pada stasiun jeruklegi hingga kawunganten telah terjadi luapan aliran air hujan yang tidak tertampung dengan baik sehingga mengakibatkan pergeseran balas pada jalan rel di km 367 + 600 dan mengganggu perjalanan kereta api pada tanggal 8 Oktober 2022. Penemuan gesernya balas ini ditemukan oleh petugas jalan rel pada saat sedang melakukan pengecekan jalan rel. akibat dari aliran air hujan yang tidak tertampung sehingga perlu di rencanakan nya pembangunan drainase untuk lintas tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah merencanakan adanya drainase terbuka untuk menampung aliran air yang datang dari pemukiman warga sekitar serta dari air hujan yang datang. Dengan adanya perencanaan drainase baru ini diharapkan aliran air yang datang pada daerah tersebut tidak mengalami genangan dan banjir yang mengakibatkan jalan rel pada km 367 + 800 mengalami pergeseran balas kembali. Penelitian ini menggunakan metode digital elevation model (DEM) serta pengambilan data melalui badan informasi geospasial untuk mengetahui bagaimana elevasi yang ada di lintas serta penggunaan google earth untuk mengetahui daerah aliran sungai terdekat dari lintas. Data curah hujan yang digunakan menggunakan 3 stasiun hujan yaitu stasiun hujan Cilacap, Jeruklegi, dan Kawunganten. Debit rencana aliran air periode ulang 10 tahun yang dihasilkan oleh perhitungan curah hujan tersebut sebesar 1,23 m 33/det, kemudian dilakukan peritungan luas penampang dengan menggunakan software HEC RAS 6.3. Hasil yang dari simulasi luas penampang dengan menggunakan software HEC RAS 6.3 kemudian dilakukan nya perencanaan biaya anggaran dari drainase baru sehingga didapatkan harga dari perhitungan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa dengan debit aliran sebesar 1,60 m 33/det drainase precast berbentuk persegi membutuhkan biaya konstruksi sebesar Rp2.837.938.829 Sedangkan drainase pasangan batu kali berbentuk trapesium dengan debit aliran sebesar 1,25m 33/det dengan rencana anggaran biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 525.388.209, sehingga dapat di simpulkan bahwa penggunaan drainase precast sesuai dengan pedoman perencanaan drainase jalan raya tahun 2006 bahwa minimal debit aliran air sebesar 1,5 m 33/det.

Kata kunci : Debit rencana, RAB,Luas Penampang