EVALUASI AKSESIBILITAS DAN FASILITAS UNTUK PENUMPANG PENYANDANG DISABILITAS DI STASIUN KIARACONDONG, BANDUNG

Penyandang disabilitas di Indonesia masih belum bisa menggunakan transportasi umum secara mandiri karena belum terpenuhi aksesibilitas dan fasilitasnya. Penelitian ini mengambil lokasi Stasiun Kiaracondong dengan jumlah penumpang mencapai 5713 orang per hari, bukan tidak mungkin sebagian diantaranya adalah penyandang disabilitas. Masih ditemukan beberapa kekurangan dari segi aksesibiltas dan fasilitas untuk penumpang difabel yang tidak sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekurangan aksesibilitas dan fasilitas disabilitas di Stasiun Kiaracondong kemudian disesuaikan dengan PM Nomor 63 Tahun 2019 dan PM PUPR Nomor 14 Tahun 2017, didukung dengan pelaksanaan survei yang membantu menentukan aksesibilitas dan fasilitas disabilitas apa saja yang kurang. Kemudian memberikan rekomendasi untuk pemenuhan dan peningkatan aksesibilitas dan fasilitas disabilitas di Stasiun Kiaracondong setelah disesuaikan dengan PM Nomor 63 Tahun 2019 dan PM PUPR Nomor 14 Tahun 2017. Terdapat beberapa aksesibilitas dan fasilitas disabilitas yang belum memenuhi persyaratan ataupun belum terpenuhi seperti area parkir, koridor (selasar), jalur pemandu (guiding block), area boarding, ramp, peron, petugas khusus, loket, dan difabel. Kemudian menggambar rekomendasi desain aksesibilitas dan fasilitas disabilitas yang kurang. Masih ada beberapa fasilitas disabilitas yang belum memenuhi persyaratan sesuai dengan PM Nomor 63 Tahun 2019 dan PM PUPR Nomor 14 Tahun 2017 untuk penumpang penyandang disabilitas. Adapun desain yang direkomendasikan seperti area parkir, koridor, guiding block, area boarding, dan toilet. Tanggapan responden sangat setuju untuk pemenuhan dan peningkatan aksesibilitas dan fasilitas penumpang disabilitas di Stasiun Kiaracondong.

Kata Kunci: Difabel, Aksesibilitas, Stasiun