EVALUASI BENTANG JEMBATAN DARURAT PADA PEMBANGUNAN UNDERPASS BH 122A KM 50+878 PROYEK JALUR GANDA MOJOKERTO-SEPANJANG

EVALUASI BENTANG JEMBATAN DARURAT PADA PEMBANGUNAN UNDERPASS BH 122A KM 50+878 PROYEK JALUR GANDA MOJOKERTO-SEPANJANG

Dalam proses pembangunan underpass dibutuhkan jembatan darurat untuk menghubungkan jalur yang tepisah karena adanya galian pada pembangunan underpass sekaligus memastikan sarana kereta api tetap dapat beroperasi melewati jalur tersebut dengan aman. Pada pembangunan underpass BH 122A terjadi runtuhan tanah dan ketidaksesuaian struktur antara gambar rencana underpass dengan konstruksi jembatan darurat akibat bentang yang terlalu pendek, sehingga dibutuhkan evaluasi unuk penambahan bentang jembatan darurat agar pekerjaan konstruksi dapat berjalan sesuai perencanaan. Dilakukan evaluasi bentang jembatan darurat dengan meninjau kemiringan aman dinding lereng underpass 55 dan dimensi shop drawing box culvert underpass. Selain itu, dilakukan evaluasi kontrol kekuatan struktur lendutan dan tegangan lentur jembatan darurat, serta perencanaan jembatan darurat baru dengan kontrol kekuatan struktur lendutan dan tegangan lentur sesuai ijin menggunakan perhitungan manual, software SAP2000 dan MIDAS Civil. Dari hasil penelitian diketahui bahwa 1) Kekuatan struktur lendutan dan tegangan lentur konstruksi jembatan darurat tidak sesuai lendutan ijin maupun tegangan lentur ijin. 2) Penambahan bentang dari 9,2 m menjadi 11,6 m sesuai sudut bentang aman dan dimensi konstruksi pelat injak. 3) Perencanaan jembatan darurat baru sesuai dengan lendutan ijin dan tegangan lentur. 4) Metode kerja yang digunakan dalam pemasangan dan pembongkaran jembatan darurat dengan 21 pekerja dengan alat berat berupa excavator dan crane. Pemasangan jembatan darurat diawali dengan pengukuran titik tiang pancang sesuai rencana dan diakhiri dengan pemasangan penambat rel pada bantalan kayu. Pembongkaran jembatan darurat diawali dengan persiapan material balas di sekitar lokasi dan diakhiri dengan pengukuran elevasi jalan rel.

Kata kunci: jembatan darurat, lendutan, tegangan lentur, SAP2000, MIDAS Civil