KAJIAN PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR LANGSIR DI STASIUN BLITAR

KAJIAN PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR LANGSIR DI STASIUN BLITAR

Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah naskah dinas yang memuat serangkaian petunjuk yang dibakukan tentang cara dan urutan kegiatan tertentu. SOP dapat memberikan kemudahan kepada setiap petugas dalam melaksanakan tugasnya sehingga dapat memberikan hasil yang optimal, bermutu dan berkualitas. Sebelum dan sesudah kereta api beroperasi, baik sarana maupun kereta harus dilangsir terlebih dahulu, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) telah mengeluarkan Standar Operasional Prosedur kegiatan langsir untuk masing-masing stasiun, tidak terlepas untuk Stasiun Blitar Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Langsir di Stasiun Blitar dan merencanakan peningkatan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Langsir di Stasiun Blitar. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data tersebut diolah menggunakan metode triangulasi dan dianalisis menggunakan metode Root Cause Analysis (RCA) dengan analisis 5 why dan dilanjutkan dengan Planning Of Action (POA). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa masih ada beberapa indikator SOP yang belum terpenuhi, yaitu efisiensi, konsistensi, penyelesaian masalah, dan perlindungan tenaga kerja. Indikator tersebut akan berdampak besar apabila tidak segera dibenahi, seperti ada petugas yang tidak membawa selompret langsir dan tidak melaksanakan briefing. Berdasarkan pemetaan dengan metode Root Cause Analysis (RCA) penyebab kurangnya Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Langsir di Stasiun Blitar yaitu: (a) Standar Operasional Prosedur (SOP), (b) Sumber Daya Manusia (SDM), (c) Kelengkapan Kerja, dan (d) Kondisi Lingkungan

Kata Kunci: Stasiun, Standar Operasional Prosedur (SOP), Petugas, Langsir