ANALISIS KESELAMATAN TRANSPORTASI PADA PERLINTASAN SEBIDANG DENGAN METODE ROOT CAUSE ANALYSIS (STUDI KASUS: JPL 378 SURABAYA)

Dublin Core

Title

ANALISIS KESELAMATAN TRANSPORTASI PADA PERLINTASAN SEBIDANG DENGAN METODE ROOT CAUSE ANALYSIS (STUDI KASUS: JPL 378 SURABAYA)

Creator

NADIA SALSABILA
NIT : 20184068

Abstract

Perlintasan JPL 378 merupakan perlintasan dengan jalur ganda kareta yang di jaga oleh sukarelawan JPL 378 terletak di Jalan Benowo Indah, Surabaya yang merupakan sektor perniagaan sekaligus menjadi jalan masuk menuju enam komplek perumahan Pondok Benowo Indah. Tingkat mobilitas penduduk yang tinggi dan jadwal perjalanan kereta yang ramai namun tidak diimbangi dengan perlengkapan fasilitas keselamatan yang memadai sehingga dapat berpotensi mengakibatkan kecelakaan lalu lintas. Untuk itu perlu dilakukan peningkatan keselamatan pada perlintasan sebidang JPL 378. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif sesuai peraturan yang berlaku dan MKJI 1997. Hasil traffic counting survey sebesar 7333,57 smp/jam serta kapasitas jalan sebesar 2.219 smp. Hal ini berdampak pada derajat kejenuhan sebesar 3,30 (DS>0,75) sehingga tingkat pelayanan jalan masuk kelas F (macet). Jam puncak terjadi pukul 16.00-17.00 WIB karena bertepatan dengan jam pulang kantor. Metode pengereman dilakukan dengan rumus minden sebagai penentu jarak pengereman kereta sebelum perlintasan. Jarak pengereman berfungsi untuk penentu pemasangan sensor aspek keselamatan pada lintas kereta api. Hasil analisis menggunakan metode Root Cause Analysis dengan 5 why diagram menunjukkan kinerja petugas yang kurang baik, karakteristik pengemudi yang buruk, kondisi lingkungan yang kurang memadai, prsarana yang tidak memadai dan pergerekan sarana yang tinggi. Selanjutnya dilakukan analisis solusi perbaikan dengan metode Planning Of Action seperti penambahan petugas jaga, pengadaan diklat pagi petugas JPL 378, pemasangan marka kejut, sosialisasi keselamatan bagi masyarakat, pelengkapan dan pemasangan rambu sesuaipedoman yang berlaku. Hasil analisis Ketentuan Teknis Perlintasan Sebidang berdasarkan peraturan SK.770/KA.401/DRJD/2005 secara penetuan perlintasan sebidang tidak terpenuhi karena hasil perkalian volume lalu lintas harian (LHR) dan frekuensi kereta adalah 425.347,06 smpk (> 35.000 smpk). Pemerintah daerah dan PT. KAI sebagai pihak berwenang diharapkan melakukan evaluasi menyeluruh secara berkala sebagai upaya peningkatan keselamatan berupa perbaikan palang pintu menjadi otomatis, pemasangan sensor kereta sesuai jarak pengereman 720,18 meter dari perlintasan untuk di hubungkan ke early warning dan peningkatan perlintasan menjadi perlintasan resmi dijaga oleh PT KAI.

Kata Kunci: Transportasi, Perlintasan, Kereta Api, Root Cause Analysis, Planning Of Action

Social Bookmarking

Citation

NADIA SALSABILA NIT : 20184068, “ANALISIS KESELAMATAN TRANSPORTASI PADA PERLINTASAN SEBIDANG DENGAN METODE ROOT CAUSE ANALYSIS (STUDI KASUS: JPL 378 SURABAYA),” Repository PPI Madiun, accessed September 20, 2024, https://repository.ppi.ac.id/items/show/235.