KAJIAN PERENCANAAN POLA OPERASI KERETA API SULAWESI SELATAN (Studi Kasus: Lintas Makassar-Parepare)

Dublin Core

Title

KAJIAN PERENCANAAN POLA OPERASI KERETA API SULAWESI SELATAN (Studi Kasus: Lintas Makassar-Parepare)

Creator

GALIH ADUM BASKARA
NIT : 20184011

Abstract

Perencanaan perkeretaapian yang terdapat dalam RIPNAS 2030 sebagai upaya dalam pemenuhan tujuan penyelenggaraan perkeretaapian di Indonesia dengan salah satu perencanaan yang sedang dikerjakan yaitu perkeretaapian Sulawesi Selatan lintas Makassar-Parepare. Pembangunan prasarana perkeretaapian Makassar-Parepare sepanjang 142 km mulai dibangun pada tahun 2015 yang terbagi menjadi lima segment pembangunan dan selesai pada tahun 2020. Tetapi ada beberapa kendala yang menjadi penyebab keterlambatan proyek pembangunan, kemudian direncanakan selesai pada tahun 2022. Dengan rencana selesai pembangunan dan pengoperasian pada tahun 2022, tetapi belum adanya perencanaan terkait pola operasi yang akan digunakan, mendorong penulis untuk membuat penilitian guna merencanakan perjalanan perkeretaapian Sulawesi Selatan agar sesuai dengan harapan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui frekuensi perjalanan per hari nya pada kereta api lintas Makassar- Parepare, mengetahui waktu perjalanan kereta api lintas Makassar-Parepare, dan mengetahui pola operasi yang dapat diterapkan pada lintas Makassar-Parepare. Metode penelitian ini menggunakan beberapa perhitungan yaitu metode pengumpulan data berupa pengumpulkan data primer dan sekunder. Apabila data tersebut sudah didapatkan, kemudian dilanjutkan dengan pengolahan data yang terdiri dari perhitungan frekuensi perjalanan, perhitungan akselerasi dan deselerasi serta perhitungan waktu tempuh dengan menggunakan rumus Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB). Setelah itu, dilakukan analisis kebutuhan frekuensi perjalanan, analisis headway, analisis kapasitas lintas, dan pembuatan grafik perjalanan kereta api atau bisa dikenal dengan GAPEKA. Hasil pada penelitian ini yaitu dengan forecasting demand pada tahun 2022 sebanyak 6922 penumpang/hari didapatkan frekuensi perjalanan perhari sebanyak 17 perjalanan kereta api dengan rincian 11 perjalanan pada peak hour dan 6 perjalanan pada off peak hour, waktu tempuh kereta api yang dimulai dari stasiun hulu (Stasiun Tallo) dan stasiun hilir (Stasiun Soreang) atau sebaliknya, dengan perkiraan waktu tempuh dalam ketentuan normal yaitu selama 3 jam 19 menit dan pola operasi yang dapat diterapkan yaitu W-slag (2 kali perjalanan kereta api ulang- alik) dan N-slag (1 kali perjalanan ulang-alik dan 1 perjalanan tanpa kembali ) dengan kereta api akan berhenti pada setiap stasiun, dengan headway peak hour selama ±20-30 menit dan off peak hour selama ±120 menit..

Kata Kunci: RIPNas, Frekuensi Perjalanan, GLBB, Pola Operasi, GAPEKA

Social Bookmarking

Citation

GALIH ADUM BASKARA NIT : 20184011, “KAJIAN PERENCANAAN POLA OPERASI KERETA API SULAWESI SELATAN (Studi Kasus: Lintas Makassar-Parepare),” Repository PPI Madiun, accessed September 20, 2024, https://repository.ppi.ac.id/items/show/211.