KAJIAN KEBUTUHAN FASILITAS KETERPADUAN ANTARMODA DI STASIUN RANGKASBITUNG

KAJIAN KEBUTUHAN FASILITAS KETERPADUAN ANTARMODA DI STASIUN RANGKASBITUNG

Stasiun Rangkasbitung merupakan stasiun kelas besar yang melayani keberangkatan Kereta Rel Listrik Commuter Line lintas Tanah Abang-Rangkasbitung (PP) dan Kereta Api Lokal Rangkasbitung-Merak (PP). Di stasiun tersebut belum tersedianya fasilitas keterpaduan antarmoda serta membutuhan sebagai pendukung akses yang memudahkan penumpang menuju moda lanjutan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kesesuaian fasilitas keterpaduan antarmoda dengan 6 indikator keterpaduan prasarana di Stasiun Rangkasbitung. Selanjutnya, membuat usulan kepada pihak terkait yaitu regulator, operator dan pemerintah daerah untuk dapat dilakukan pengembangan fasilitas keterpaduan antarmoda agar mempermudah mobilitas dan aksesibilitas penumpang yang akan ataupun telah menggunakan moda kereta api di Stasiun Rangkasbitung. Penelitian ini menggunakan purposive sampling untuk menentukan jumlah narasumber, kemudian menggunakan metode triangulasi teknik untuk memastikan keabsahan atau kebenaran data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) digunakan pemeringkatan fasilitas keterpaduan antarmoda yang akan dikembangkan terlebih dahulu di Stasiun Rangkasbitung. Hasil dari penelitian ini terdapat usulan pengembangan fasilitas keterpaduan antarmoda, yaitu fasilitas pejalan kaki peringkat ke-1 dengan nilai total 2,281, peringkat ke-2 dengan nilai 1,388 adalah fasilitas penyeberangan, peringkat ke-3 dengan nilai 0,327 adalah fasilitas drop off yang digunakan penumpang untuk berhenti atau menunggu moda lanjutan setelah ataupun akan menggunakan moda kereta api di Stasiun Rangkasbitung.

Kata Kunci: Keterpaduan antarmoda, Kebutuhan, Fasilitas, Analytical Hierarchy Process (AHP), Pengembangan