Rancang Bangun Particulate Reducer Sebagai Upaya Mengurangi Emisi Gas Buang Pada Kereta Inspeksi Ppi

Seiring berkembangnya zaman dan pertumbuhan penduduk maka sektor transportasi juga berkembang dengan pesat, hal itu dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berpindah dari satu tempat ketempat lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Peningkatan jumlah moda transportasi tentu berdampak terhadap udara ambien, sehingga udara ambien tidak dapat bekerja sesuai fungsinya akibat gas buang dari kendaraan. Pencemaran udara disebabkan oleh aktifitas kendaraan dimana mengeluarkan emisi gas buang yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Emisi gas buang terjadi akibat pembakaran dalam mesin yang tidak sempurna yang berupa asap knalpot. Saat ini sektor transportasi berkontribusi 60% dalam pencemaran udara. Saat ini di Politeknik Perkeretaapian Indonesia terdapat beberapa sarana perkeretaapian salah satunya Kereta Inspeksi dimana kereta tersebut memiliki tingkat opasitas yaitu 58,52% dengan bahan bakar bio solar tentu jika masalah tersebut dibiarkan tanpa adanya usaha akan berdampak terhadap lingkungan. Particulate reducer adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mereduksi atau mengurangi gas buang dari motor diesel. Particulate reducer ini diletakan di ujung muffler pada mesin diesel. Tujuan dibuat alat ini yaitu menciptakan inovasi untuk mengurangi emisi gas buang pada Kereta Inspeksi yang ada di PPI guna mendukung program pemerintah yaitu langit biru sehingga menciptakan sarana perkeretaapian yang ramah lingkungan, sehingga mampu meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan dan juga kerusakan yang diakibatkan dari emisi. Pengujian dari alat ini yang diukur adalah jumlah konsumsi dari bahan bakar dan juga opasitas kepekatan asap yang di keluarkan dengan menggunakan alat maupun dengan model standar, alat yang digunakan untuk menguji emisi dari mesin diesel ini adalah smoke tester. Pada pengujian ini menggunakan tiga variabel yang berbeda pada bahan bakar yaitu: bio solar, dexlite, dan pertamina dex. Dari pengujian emisi tersebut terjadi penurunan yang signifikan pada jumlah jelaga yang dikeluarkan, pada bahan bakar bio solar mampu mengalami penurunan sebesar 10,6%, lalu pada bahan bakar pertamina dex terjadi penurunan sebesar 23,9%, dan 17,9% penurunan pada bahan bakar dexlite. Konsumsi terhadap bahan bakar dengan pemasangan alat mengalami peningkatan aliran gas tidak dapat keluar secara maksimal. Peningkatan pada konsumsi bahan bakar pada bio solar yaitu 7 ml, pertamina dex mengalami peningkatan sebesar 2 ml, namun pada bahan bakar dexlite tidak mengalami peningkatan maupun penurunan dimana rata-rata pengkonsumsian bahan bakar yaitu 35 ml.

Kata kunci: particulate reducer, mesin diesel, opasitas, reduksi, smoke tester