PENGARUH JENIS PAHAT INSERT DAN SUDUT UTAMA PAHAT TERHADAP KEKASARAN HASIL PEMBUBUTAN BAJA ST 60

PENGARUH JENIS PAHAT INSERT DAN SUDUT UTAMA PAHAT TERHADAP KEKASARAN HASIL PEMBUBUTAN BAJA ST 60

Salah satu penerapan proses pemesinan bubut dalam dunia perkeretaapian adalah proses perawatan gandar. Proses pembubutan di Balai Yasa Surabaya Gubeng salah satunya adalah perawatan gandar. Bahan gandar baru ataupun bekas yang masih layak pakai sesuai SOP dibubut dan disesuaikan bentuk dan profilnya sesuai dengan kebutuhan gandar yang diperlukan. Parameter kekasaran permukaan hasil penyayatan akan berdampak terhadap kualitas produksi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jenis pahat dan kecepatan putaran spindel terhadap nilai kekasaran pada proses pembubutan baja ST 60. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental. Penyiapan alat dan bahan, menentukan variasi jenis pahat insert yang digunakan (VNMG, TNMG, DNMG, CNMG) dan variasi sudut utama pahat (35°, 60°, 80°) kemudian dilakukannya proses pembubutan mengunakan mesin bubut CNC. Setelah benda kerja dilakukan pembubutan, bahan akan diuji dengan pengujian kekasaran untuk mengetahui pengaruh jenis pahat dan kecepatan putaran spindel terhadap nilai kekasaran (Ra). Dari hasil pengujian kekasaran yang dilakukan pada spesimen setelah proses pembubutan didapatkan nilai kekasaran permukaan variasi jenis pahat insert sebesar 3,215 μm pada pahat insert tipe VNMG160404. Sedangkan hasil uji kekasaran paling tinggi diperoleh menggunakan pahat insert tipe CNMG160404 dengan nilai kekasaran sebesar 5,556 μm. Kekasaran permukaan tertinggi didapatkan saat menggunakan pahat insert dengan sudut potong utama 80° yaitu sebesar 5,556 μm. Sebaliknya, kekasaran permukaan terendah terjadi ketika menggunakan pahat insert sudut potong utama 35° dengan hasil uji kekasaran sebesar 3,459 μm.

Kata kunci: baja ST 60, kekasaran permukaan, pahat insert, pembubutan, sudut utama.