ANALISIS RISIKO KESELAMATAN PENUMPANG PADA PEMBANGUNAN ELEVATED TRACK DI STASIUN MANGGARAI

Dublin Core

Title

ANALISIS RISIKO KESELAMATAN PENUMPANG PADA PEMBANGUNAN ELEVATED TRACK DI STASIUN MANGGARAI

Creator

ALI OKTAVIAN HANDOKO
NIT: 20194053

Abstract

Stasiun Manggarai adalah salah satu stasiun kereta api terbesar di Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Stasiun Manggarai hanya melayani kereta commuter line tujuan Bogor, Depok, Jatinegara, Jakarta Kota, Tanah Abang, dan Bekasi dan juga kereta bandara Stasiun Manggarai juga memiliki elevated track yang digunakan sebagai lintas commuter line jurusan Bogor dan Jakarta Kota. Proyek yang sedang dibangun sekarang ini adalah proyek double – double track. Pembangunan ini memiliki risiko yang dapat membahayakan keselamatan penumpang dikarenakan pembangunan tersebut dilakukan bersamaan dengan aktivitas penumpang di Stasiun Manggarai. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui temuan potensi bahaya dan risiko yang dapat terjadi pada pembangunan elevated track, mengetahui level risiko, dan pengendalian risiko nya, serta menyusun ranking prioritas alternatif penanganan risiko. Penelitian ini melakukan analisis dengan metode hazard identification, risk assessment, and risk control (HIRARC) dan analytical hierarchy process (AHP). Metode HIRARC digunakan untuk mengetahui potensi bahaya dan risiko yang ada pada pada pembangunan elevated track di Stasiun Manggarai dengan dilakukan penilaian terhadap semua potensi bahaya dan risiko untuk mendapatkan tingkat risiko tertinggi lalu dilakukan pengendalian risiko. Setelah itu, menyusun ranking prioritas alternatif penanganan risiko menggunakan metode AHP. Berdasarkan hasil dari penelitian menggunakan metode HIRARC terdapat 11 temuan potensi bahaya dan risiko dengan klasifikasi risiko: 6 tingkat risiko ekstrim, 4 tingkat risiko tinggi, 1 tingkat risiko sedang, lalu untuk pengendalian risiko yang di dapat penulis dari 5 narasumber dengan hasil yang sama yaitu memberlakukan switch over 5, peningkatan fasilitas operasi, dan penambahan KLB feeder. Setelah itu, dari hasil pengendalian risiko langsung dilakukan alternatif penanganan risiko dengan menggunakan metode AHP untuk mendapatkan ranking prioritas dari alternatif penanganan risiko. Hasil rangking prioritas tersebut yaitu: 1. Memberlakukan switch over 5; 2. Penambahan KLB feeder; 3. peningkatan fasilitas pelayanan.

Kata kunci: Potensi bahaya, Risiko, Pembangunan elevated track, Keselamatan penumpang, HIRARC, dan AHP.

Social Bookmarking

Citation

ALI OKTAVIAN HANDOKO NIT: 20194053, “ANALISIS RISIKO KESELAMATAN PENUMPANG PADA PEMBANGUNAN ELEVATED TRACK DI STASIUN MANGGARAI,” Repository PPI Madiun, accessed September 20, 2024, https://repository.ppi.ac.id/items/show/676.