PROTOTYPE ALAT BANTU LANGSIR UNTUK PENUNJANG KESELAMATAN DENGAN SISTEM PENDETEKSI JARAK BERBASIS SENSOR ULTRASONIK

PROTOTYPE ALAT BANTU LANGSIR UNTUK PENUNJANG KESELAMATAN DENGAN SISTEM PENDETEKSI JARAK BERBASIS SENSOR ULTRASONIK

Kemajuan teknologi membawa perubahan bagi seluruh aspek, salah satunya aspek keselamatan. Kereta Api salah satu moda transportasi yang mengedepankan keselatamatan operasi. Salah satunya adalah kegiatan langsir, sebelumnya isyarat disampaikan dengan bendera, selompret, dan/ lentera, kini sudah dikembangkan menggunakan Handy Talky (HT). Namun dalam penggunaan HT dan beberapa alat tadi masih terdapat permasalahan, ditambah juga beberapa kecelakaan yang terjadi ketika proses langsir yang disebabkan oleh miskomunikasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kendala langsir yang terjadi dilapangan dengan melaksanakan identifikasi, dengan mengikuti kegiatan langsiran. Kemudian penulis menyebar kuesioner kepada masinis pertama untuk menilai kendala dan kebutuhan alat bantu langsir. Penelitian dilanjutkan dengan perancangan prototype alat bantu langsir menggunakan metode Research and Development. Kemudian dilakukan analisis data menggunakan metode deskriptif persentase dengan penilaian kuisioner ber-skala likert untuk mengetahui tingkat kendala yang terjadi dan tingkat kebutuhan dari prototype alat yang akan dibuat. Dari penelitian diketahui bahwa faktor-faktor yang sering terjadi pada proses langsir diantaranya masinis tidak bisa menerka jarak pasti ketika langsir karena keterbatasan jarak pandang, permasalahan HT yang kehilangan sinyal saat hujan, tumpang tindih channel HT, informasi tidak jelas karena suara angin/mesin lokomotif, dan potensi sambaran petir ketika langsiran di lapangan. Kemudian penulis merancang alat bantu langsir bagi masinis untuk menjadi pedoman jarak dengan menggunakan sensor ultrasonic HC-SR04 dan mikrokontroler ESP8266. Adapun hasil analisis kebutuhan diketahui dari total 38 masinis dan/ asisten masinis, 28 orang (63%) menilai kebutuhan akan adanya alat ini tinggi/sangat dibutuhkan, 6 orang (26%) menilai sedang/dibutuhkan, dan 4 orang (11%) menilai rendah/tidak dibutuhkan. Diketahui bahwa pairing alat dapat dilakukan dengan rata-rata waktu 4,7 detik, jarak terjauh koneksi alat adalah 65 meter (tanpa halangan), dan tingkat error sebesar 0,37%. Dapat disimpukan bahwa prototype alat ini layak dan dibutuhkan untuk menunjang keselamatan bagi para petugas langsir.

Kata kunci: Teknologi, Langsir, Prototype, Research and Development, Deskriptif Persentase, HC-SR04, ESP8266.