ANALISIS PENENTUAN SKALA PRIORITAS PEMBANGUNAN DOUBLE TRACK BERDASARKAN KEBUTUHAN PERJALANAN KERETA API

Dublin Core

Title

ANALISIS PENENTUAN SKALA PRIORITAS PEMBANGUNAN DOUBLE TRACK BERDASARKAN KEBUTUHAN PERJALANAN KERETA API

Creator

DINI DEWANTARI
NIT : 20194010

Abstract

Daerah Operasi 2 Bandung merupakan salah satu daerah operasi yang memiliki tingkat lalu lintas perjalanan kereta api yang tinggi. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan jumlah penumpang pada setiap tahunnya yang berdampak pada bertambahnya frekuensi perjalanan kereta api pada lintas Kiaracondong-Banjar. Peningkatan frekuensi perjalanan ini belum didukung oleh prasarana perkeretaapian yang ada di lintas Kiaracondong-Banjar yang masih menggunakan jalur tunggal. Peningkatan jumlah perjalanan yang tidak didukung oleh prasarana ini mengakibatkan sejumlah keterlambatan kereta api yang melintas di lintas Kiaracondong-Banjar. Menganalisis tingkat kelayakan pembangunan double track berdasarkan kapasitas lintas dan nilai utilisasi jalur kereta api. Merencanakan jumlah perjalanan kereta api pada lintas Kiaracondong-Banjar pada 5 tahun yang akan datang. Keterlambatan perjalanan kereta api diakibatkan kapasitas lintas yang telah mengalami titik jenuh. Perhitungan titik jenuh dilakukan dengan membandingkan perhitungan kapasitas lintas praktis dan perhitungan kapasitas lintas Gapeka 2021 yang dibandingkan dengan jumlah perjalanan terprogram dan terealisasi. Pengukuran titik jenuh suatu lintas menggunakan perhitungan V/C rasio dengan mempertimbangkan nilai Level of Service (LoS) suatu lintas. Selanjutnya dilakukan peramalan jumlah perjalanan 5 tahun yang akan datang untuk mengetahui apakah lintas Kiaracondong- Banjar dapat menampung jumlah perjalanan di masa yang akan datang. Peramalan jumlah penumpang dibagi menjadi 2, dikarenakan perbedaan jumlah kereta yang melintas. Untuk lintas Kiaracondong-Cibatu menggunakan metode ARIMA (1,0,0) dan untuk lintas Cibatu-Banjar menggunakan ARIMA (1,0,2). Hasil dari penelitian ini adalah perhitungan kapasitas lintas praktis menghasilkan titik jenuh hanya pada petak jalan antara Stasiun Kiaracondong-Gedebage, sedangkan untuk perhitungan kapasitas lintas praktis eksisting titik jenuh yang dihasilkan lebih banyak yaitu antara Stasiun Kiaracondong-Cibatu. Perhitungan kapasitas lintas eksisting yang tergambar pada Gapeka 2021 dibandingkan dengan jumlah perjalanan 5 tahun yang akan datang terdapat banyak lintas yang mengalami titik jenuh, sedangkan pada perhitungan kapasitas lintas praktis dibandingkan dengan jumlah perjalanan pada 5 tahun yang akan datang hanya ditemukan satu petak jalan yang mengalami titik jenuh.

Kata kunci: peramalan, perjalanan, kapasitas lintas, arima, double track, Level of Service (LoS), skala prioritas.

Social Bookmarking

Citation

DINI DEWANTARI NIT : 20194010, “ANALISIS PENENTUAN SKALA PRIORITAS PEMBANGUNAN DOUBLE TRACK BERDASARKAN KEBUTUHAN PERJALANAN KERETA API,” Repository PPI Madiun, accessed September 20, 2024, https://repository.ppi.ac.id/items/show/631.