ANALISA CACAT PERMUKAAN PADA FRICTION DRILLING MENGGUNAKAN PAHAT HSS

ANALISA CACAT PERMUKAAN PADA FRICTION DRILLING MENGGUNAKAN PAHAT HSS

Pada era saat ini penyambungan pelat dengan menggunakan Drilling telah banyak digunakan salah satunya adalah untuk aplikasi penyambungan pelat pada car body kereta api. Pengeboran gesek (Friction drilling) merupakan salah satu metode pengeboran tekan dimana sumber panas yang dihasilkan berasal dari energi mekanik atau menimbulkan panas dengan cara mekanis disertai tekan yang akan menghasilkan lubang. Friction drilling sendiri mempunyai beberapa keunggulan dan kekurangan. Kelebihan dari Friction drilling yaitu pada proses pengeboran yang menggunakan suhu tinggi akan membentuk kembali semua material sehingga tidak ada material yang hilang. Adapun kekurangan dari pengeboran gesek yaitu dimana tidak mungkin dilakukan pada material massif karena logam yang dipindahkan harus dapat mengalir kesuatu tempat untuk membentuk sebuah selongsong. Metode yang digunakan yaitu study literature, pengolahan data, pembuatan mata pahat Friction drilling, menentukan variasi ketebalan pelat dan diameter mata pahat yang digunakan, variasi ketebalan pelat adalah 0,5 mm, 0,8 mm, dan 1mm, variasi diameter mata pahat adalah 6 mm, 8 mm, dan 10mm. Setelah semua spesimen dibor akan dilakukan pengujian Penetran dan pengamatan pada struktur makro dan mikro, setelah pengujian akan diambil data dari bahan yang sudah diuji. Dari hasil pengujian yang dilakukan dengan variasi diameter dan variasi ketebalan pelat menunjukan hasil yang berbeda. Semakin tebal pelat yang digunakan maka semakin tebal pula perluasan bidang yang didapatkan. Hasil dari pengujian foto mikro menunjukan beberapa kecacatan yang terjadi pada material, yaitu cacat titik dan cacat garis. Pada pelat dengan tebal 1 mm yang di bor dengan diameter pahat 10 mm saat dilakukan pengujian foto mikro menghasilkan permukaan yang merata dan halus.

Kata kunci: Friction drilling, pengamatan foto makro, stainless steel, uji mikroskopis, uji penetran