EVALUASI PERHITUNGAN KOMPONEN JALAN REL DAN SIKLUS PERAWATAN PADA TEMPORARY TRACK PROYEK PEMBANGUNAN ELEVATED RAIL SIMPANG JOGLO SOLO

EVALUASI PERHITUNGAN KOMPONEN JALAN REL DAN SIKLUS PERAWATAN PADA TEMPORARY TRACK PROYEK PEMBANGUNAN ELEVATED RAIL SIMPANG JOGLO SOLO

Pembangunan Temporary Track atau jalur rel sementara bertujuan agar Pembangunan elevated rail Simpang Joglo Solo tidak menganggu operasional dan perjalanan kereta api. Sehingga perlu dilakukan identifikasi dan evaluasi apakah material komponen yang digunakan sesuai dengan ketentuan spesifikasi teknis Peraturan Menteri Perhubungan No 60 Tahun 2012 dan beban lintas tahunan. Selain itu Perencanaan siklus perawatan berdasarkan hasil perhitungan dan evaluasi diperlukan untuk mengetahui item perawatan yang sesuai pada Temporary Track berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No 32 Tahun 2011.Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk menghitung nilai passing tonnage Temporary Track, Mengevaluasi Komponen Berdasarkan Perhitungan Dan Pemeriksaan, Merekomendasikan Siklus Perawatan Berdasarkan Hasil evaluasi. Evaluasi pada Temporary Track Simpang Joglo Solo dilakukan dengan menghitung daya angkut lintas/passing tonnage dalam setahun yang bertujuan untuk menentukan kelas jalan rel. Kemudian melakukan perhitungan pada tegangan rel berdasarkan kelas jalan rel yang diisyaratkan dan perhitungan tegangan bantalan. Selain itu pemerikasaan pada komponen balas berdasarkan kondisi secara visual dan hasil uji laboratorium diperlukan untuk mengetahui kondisi komponen Sehingga di akhir dapat menentukan siklus perawatan yang sesuai berdasarkan evaluasi terhadap persyaratan teknis Peraturan Menteri Perhubungan No 60 Tahun 2012. Berdasarkan hasil perhitungan Temporary Track Simpang Joglo Solo merupakan jalur kereta api kelas II. Dengan daya angkut lintas/passing tonnage sebesar 12,2 Juta Ton/Tahun. Tegangan ijin dasar rel tidak memenuhi syarat sebesar 1141,896 1128 Kg/Cm2 . Bantalan produksi WIKA BETON sudah memenuhi syarat berdasarkan perhitungan tegangan. Dari hasil pengujian laboratorium pada komponen balas pengujian kuat tekan balas tidak memenuhi syarat Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No 60 Tahun 2012 dikarenakan memiliki nilai kuat tekan diatas 1000 Kg/Cm2. Pemeriksaan secara visual pada komponen balas ditemukan komponen yang tidak memenuhi syarat. Berdasarkan hasil evaluasi maka siklus perawatan berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No 32 Tahun 2011 yang sesuai adalah perawatan harian dan bulanan.

Kata Kunci: Temporary Track, passing tonnage, Pemeriksaan, Perawatan