ANALISIS KINERJA OPERASIONAL KERETA API PANDANWANGI RELASI JEMBER-BANYUWANGI

Dublin Core

Title

ANALISIS KINERJA OPERASIONAL KERETA API PANDANWANGI RELASI JEMBER-BANYUWANGI

Creator

JAWARA SATRIA VIERI
NIT : 20174041

Abstract

Daop 9 Jember merupakan salah satu daerah operasi kereta api dibawah perusahaan PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Daop 9 Jember memiliki daerah pengoperasian dari Pasuruan-Kalisat dan Kalisat-Ketapang. Daop 9 Jember memiliki total 22 perjalanan kereta api dalam sehari. 4 perjalanan diantaranya adalah KA Pandanwangi. KA Pandanwangi merupakan KA Lokal yang ada di Daop 9 Jember dengan stamformasi 1 lokomotif dan 6 kereta. Kereta api ini memiliki total okupansi 150% atau 954 penumpang. KA Pandanwangi menjadi transportasi andalan bagi masyarakat Jember dan Banyuwangi. Karena selain harga tiket yang terjangkau, KA Pandanwangi ini juga memiliki waktu tempuh yang cukup baik dibandingan transportasi umum lainnya. Sehingga KA ini banyak peminatnya untuk melakukan perjalanan dari Jember ke Banyuwangi maupun sebaliknya. Karena banyaknya peminat inilah harus ada penilaian mengenai kinerja operasional dari KA Pandanwangi ini. Penilaian ini juga bertujuan untuk mempertahankan dan menambah daya tarik pengguna jasa angkutan KA Pandanwangi ini. Dari hasil penelitian dapat ditemukan rata-rata okupansi setiap nomor KA pada bulan Desember-Februari. Untuk rata-rata okupansi KA Pandanwangi terbesar dihari kerja adalah KA 461 dibulan Februari sebesar 0,86. Sedangkan untuk hari libur, rata-rata okupansi terbesar adalah KA 459 dibulan Desember dengan rata-rata okupansi perharinya sebanyak 1,60. Untuk tingkat kenyamanan tempat duduk KA Pandanwangi sebesar 0,22 m2/space. Ini menandakan masih kurang dari standar kenyamanan tempat duduk yang berkisar antara 0,35-0,50 m2/space. Sedangkan untuk tingkat kenyamanan ruang berdiri KA Pandanwangi sebesar 0,19 m2/space. Sedangkan untuk standar tingkat kenyamanan ruang berdiri berkisar antara 0,20-0,25 m2/space. Ketepatan waktu KA Pandanwangi dilihat dari 3 aspek, yaitu waktu henti, waktu tunda dan waktu tempuh. Untuk rata-rata waktu henti KA 459 selama 31 menit, berdasarkan gapeka selama 32 menit. Untuk KA 460 selama 33 menit, berdasarkan gapeka selama 34 menit. Untuk KA 461 selama 32 menit, berdasarkan gapeka selama 34 menit. Dan untuk KA 462 selama 31 menit, berdasarkan gapeka selama 29 menit. Untuk rata-rata waktu tunda KA 459 pada waktu datang selama 1,3 menit dan 1,4 untuk waktu berangkat. KA 460 memiliki rata-rata waktu tunda pada waktu datang selama 2 menit dan 1,7 menit untuk waktu berangkat. KA 461 memiliki rata-rata waktu tunda pada waktu datang selama 1,9 menit dan 1,4 untuk waktu berangkat. KA 462 memiliki rata-rata waktu tunda pada waktu datang selama 1,3 menit dan 1,1 menit untuk waktu berangkat. Sedangkan untuk rata-rata waktu tempuh KA Pandanwangi diseluruh nomor KA sama dengan waktu tempuh yang telah terjadwal digapeka, dengan rincian KA 459 selama 170 menit, KA 460 dan KA 461 selama 180 menit, sedangkan KA 462 selama 169 menit. Dari penilaian dari beberapa indikator diatas, kinerja operasional KA Pandanwangi sudah sangat bagus terutama pada faktor ketepatan waktu. Tetapi untuk aspek tingkat kenyamanan tempat duduk dan ruang berdiri masih belum sesuai dengan standar yang ada.

Kata Kunci : KA Pandanwangi, kinerja operasional, okupansi, tingkat kenyamanan ruang duduk dan ruang berdiri, waktu henti, waktu tunda, dan waktu tempuh.

Social Bookmarking

Citation

JAWARA SATRIA VIERI NIT : 20174041, “ANALISIS KINERJA OPERASIONAL KERETA API PANDANWANGI RELASI JEMBER-BANYUWANGI,” Repository PPI Madiun, accessed September 20, 2024, https://repository.ppi.ac.id/items/show/469.