PERBANDINGAN PERAWATAN JALAN REL AKIBAT MUD PUMPING DENGAN METODE MANUAL DAN METODE SEMI MEKANIK (Studi kasus : Oprit BH 1386 Km 347+571 s.d Km 347+595 Lintas Purwokerto – Karanggandul )

PERBANDINGAN PERAWATAN JALAN REL AKIBAT MUD PUMPING DENGAN METODE MANUAL DAN METODE SEMI MEKANIK (Studi kasus : Oprit BH 1386 Km 347+571 s.d Km 347+595 Lintas Purwokerto – Karanggandul )

Tidak selamanya jalan rel selalu dalam keadaan lurus, pada tempat-tempat tertentu akan terjadi lengkungan juga dapat terjadi turunan dan tanjakan. Salah satu penyebab terjadinya kerusakan jalan rel adalah mud pumping. Mud pumping tejadi karena balas menahan beban secara berlebih dari biasanya, sehingga balas akan hancur dan menjadi aus. Pada saat hujan, air tidak dapat mengalir dengan baik dan terjadilah genangan air di badan jalan.. Hal ini dapat menyebabkan skilu. Untuk mengatasi kerusakan tersebut yang merupakan dampak dari mud pumping yaitu dengan dilakukannya perawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode yang dapat dilakukan untuk menangani terjadinya mud pumping. Metode yang digunakan adalah metode manual dan metode semi-mekanik. Dengan menghitung estimasi biaya masing-masing metode dengan menggunakan analisis harga satuan pekerjaan yang mengacu pada ketentuan PT.KAI. Dengan demikian akan didapatkan biaya yang dibutuhkan untuk perawatan pada masing-masing metode. Berdasarkan pengolahan data dan perhitungan, didapatkan bahwa jika menggunakan metode manual memiliki harga yang lebih murah yaitu Rp 3.096.538,87 dan kemudahan dalam mobilisasi peralatan perawatan, sedangkan untuk penggunaan perawatan dengan track panjang kurang efektif. Untuk metode semi mekanik memiliki kelebihan pemadatan lebih merata dan lebih cocok untuk perawatan track panjang. Akan tetapi dilihat dari segi biaya metode semi mekanik yaitu Rp 4.515.786,37 lebih mahal dibandingkan dengan metode manual.

Kata kunci : mud pumping, skilu, balas kotor, oprit, perawatan jalan rel