ANALISIS KUANTITAS KEBUTUHAN PEMELIHARAAN BANTALAN DAN BALAS DAOP 7 DENGAN STUDI KASUS KORIDOR STASIUN MADIUNSTASIUN MAGETAN

ANALISIS KUANTITAS KEBUTUHAN PEMELIHARAAN BANTALAN DAN BALAS DAOP 7 DENGAN STUDI KASUS KORIDOR STASIUN MADIUNSTASIUN MAGETAN

Pemeliharaan infrastuktur jalan rel merupakan hal penting yang harus diperhatikan terkait dalam hal perencanaan program pemeliharaan pada sistem manajemen perkeretaapian. Infrastuktur jalan rel pada masa pengoperasian perlu adanya evaluasisistem kebutuhan pemeliharaannya demi menjamin kualitas kinerja selama umur masa pelayanan rel. Penelitian ini membahas tentang evaluasi pemeliharaan komponen jalan rel pada lingkup Daerah Operasi 7 Madiun. Analisis dilakukan pada koridor Stasiun MadiunStasiun Magetan. Pada penelitian ini dilakukan analisis sistem kebutuhan pemeliharaan jalan rel berdasarkan hasil perhitungan dari analisis passing tonnage dan klasifikasi kelas jalan kereta api. Analisis passing tonnage atau daya angkut lintas per tahun ditentukan berdasarkan data stamformasi dan frekuensi pada sampel koridor yang diteliti. Kelas jalan koridor dapat ditentukan berdasarkan tabel klasifikasi jalan rel pada Peraturan Menteri Nomor 60 Tahun 2012. Kemudian dilakukan perhitungan analisis kebutuhan pemeliharaan jalan rel berdasarkan hasil dari analisis passing tonnage dan klasfikasi kelas jalan rel sehingga kebutuhan pemeliharaan jalan rel dapat diketahui sesuai dengan data yang diperoleh dari koridor yang diteliti. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa koridor merupakan jalur dengan tipe jalan rel kelas III dengan memiliki daya angkut lintas sebesar 12.293.028 juta ton/tahun. Berdasarkan hasil analisis juga diperoleh bahwa pemeliharaan kebutuhan volume balas pada koridor tidak sesuai dengan standar spesifikasi Peraturan Menteri Nomor 60 Tahun 2012 dimana seharusnya volume balas ideal sebesar 23.874,00 m3 namun pada data kondisi balas eksisting diperoleh sebesar 23.451,00 m3 sehingga pada koridor memiliki kekurangan volume balas sebesar 423,00 m3.

Kata kunci: Pemeliharaan, passing tonnage, klasifikasi jalan rel, daya angkut lintas