Perencanaan Penambahan Stamformasi Kereta Api Pandanwangi Ditinjau Dari Metode Abillity To Pay Willingness To Pay

Perencanaan Penambahan Stamformasi Kereta Api Pandanwangi Ditinjau Dari Metode Abillity To Pay Willingness To Pay

PT.Kereta Api DAOP IX Jember merupakan salah satu perusahaan kereta api yang terletak diujung Timur Pulau Jawa dan berpusat di Jember. DAOP IX Jember juga mempunyai kereta api lokal kereta Pandanwangi dengan rute Stasiun JemberStasiun Ketapang. Kereta api tersebut sangat banyak digunakan oleh masyarakat karena tarif relative murah. KA Pandanwangi mengangkut 954 penumpang dihari weekend dengan menggunakan sarana 1 lokomotif CC 201 dan 6 rangkain K3 AC yang memilliki kapasitas tempat duduk hanya 636 penumpang. Dengan keterbatasanya tempat duduk dan fasilitas penumpang yang tersedia pada KA tersebut maka perlu ditambahkanya sarana untuk memenuhi kebutuhan fasilitas penumpang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa banyak minat masyarakat menggunakan KA Pandanwangi dan berapa permintaan masyarakat terhadap jasa transportasi KA Pandanwangi. Selain itu untuk mengetahui kebutuhan sarana yang dilihat dari Okupansi penumpang. Dan melihat kemampuan responden untuk memberikan tarif KA Pandanwangi Jember – Ketapang jika akan ditambahkannya sarana di hari weekend. Maka dari itu pada penelitian ini menggunakan kuesioner dan diberikan kepada responden. Dalam penelitian ini untuk menghitung dan menentukan tarif menggunakan metode Abillity To Pay dan Willingness To Pay. Hasil dari penelitian ini tingkat okupansi KA Pandanwangi pada hari weekend mencapai 150% dari 954 penumpang di hari weekend. Dan hasil yang sudah dihitung menggunakan Abillity To Pay Willingness To Pay tarif yang ingin diberikan jika ada penambahan stamformasi terhadap KA Pandanwangi sebesar Rp.13.488 dari responden 100. Kemudian sarana yang akan ditambahkan pada KA Pandanwangi sebanyak 2 rangkaian K3 AC.

Kata kunci : Stamformasi Kereta , Metode ATP dan WTP