Analisis Kebutuhan Perjalanan Terhadap Demand Penumpang KA Bandara Soekarno Hatta

Dublin Core

Title

Analisis Kebutuhan Perjalanan Terhadap Demand Penumpang KA Bandara Soekarno Hatta

Creator

FATWA MUFIDAH
NOTAR : 20174017

Abstract

Tingginya pengguna kendaraan pribadi menyebabkan kemacetan terutama di Daerah Khusus Ibukota Jakarta dari waktu ke waktu. Karenanya untuk melakukan perpindahan dari satu wilayah ke wilayah lain membutuhkan waktu lebih dalam melakukan perjalanan. Untuk mengurangi kemacetan pemerintah khususnya wilayah Jabodetabek sebisa mungkin memaksimalkan angkutan umum sebagai transortasi utama serta kesadaran masyarakat tentunya. KA Bandara merupakan moda transportasi umum di wilayah Jakarta-Tangerang yang termasuk moda baru untuk menuju Bandara Soekarno Hatta. Pertumbuhan penumpang KA Bandara pada dua tahun terakhir sejak diresmikan dan mulai beroperasi pada bulan Januari 2018 hingga Desember 2019 menunjukan peningkatan yang cukup signifikan. Pertumbuhan penumpang KA Bandara yang menunjukan data trend atau berjalan naik dapat mengindikasikan bahwa pada tahun berikutnya penumpang KA Bandara akan semakin meningkat. Bersamaan dengan meningkatnya pertumbuhan penumpang tersebut maka untuk kebutuhan perjalanan KA Bandara ikut bertambah. Peramalan dilakukan dengan model Trend Projection yaitu dengan membandingkan metode trend linear, exponential, dan trend parabolic. Berdasarkan hasil analisis metode exponential dengan persamaan Y= 47183e0,0512X , merupakan metode terbaik dengan nilai deviasi sebesar 12%, pada tahun 2020 jumlah penumpang sebanyak 2.741.089, tahun 2021 sebanyak 5.067.032,dan pada tahun 2022 sebanyak 9.366.648 penumpang. Berdasarkan analisis yang dilakukan dan dengan terpilihnya metode exponential maka berdasarkan peramalan penumpang pada tahun 2020 hingga 2021 penumpang masih dapat diangkut dengan 70 perjalanan, sedangkan tahun 2022 kebutuhan perjalanan KA Bandara yang semula berjumlah 70 prjalanan bertambah 25 menjadi 95 perjalanan. Pada perhitungan headway dan kapasitas lintas ditemukan bahwa pada lintas Duri-Batu Ceper dengan jarak petak blok terjauh yaitu 2,548 km. Kapasitas lintas eksisiting tidak dapat memenuhi perjalanan yang harus ditambahkan yaitu hanya sebanyak 17 perjalanan. Oleh karena itu pada lintas tersebut diperlukan penambahan petak blok dikarenakan jarak yang cukup jauh antar petak bloknya maka petak blok pada lintas tersebut masih dapat ditambahkan.

Kata kunci : demand, peramalan , trend projection, kebutuhan perjalanan, kapasitas lintas

Social Bookmarking

Citation

FATWA MUFIDAH NOTAR : 20174017, “Analisis Kebutuhan Perjalanan Terhadap Demand Penumpang KA Bandara Soekarno Hatta,” Repository PPI Madiun, accessed September 20, 2024, https://repository.ppi.ac.id/items/show/108.