STRATEGI PEMELIHARAAN KOMPONEN PLATFORM SCREEN DOOR LRT JAKARTA BERDASARKAN RISIKO KEGAGALAN DENGAN METODE FMEA

STRATEGI PEMELIHARAAN KOMPONEN PLATFORM SCREEN DOOR LRT JAKARTA BERDASARKAN RISIKO KEGAGALAN DENGAN METODE FMEA

Platform Screen Door atau PSD merupakan sistem keamanan yang berada di peron stasiun yang harus dapat bersinergi dengan pintu kereta dan dikendalikan oleh peralatan persinyalan. Berdasarkan data yang didapatkan dari LRT Jakarta, Fasilitas Operasi yang dominan mengalami waktu downtime yang lama yaitu PSD. Perawatan PSD di LRT Jakarta dilakukan secara berkala harian, bulanan, dan tiga bulanan, namun kurang maksimal dikarenakan masih ditemukan gangguan, sehingga diperlukan prediksi perawatan untuk meningkatkan keandalan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik dan pengaruh kegagalan fungsi pada sistem PSD untuk mengetahui tingkat kehandalan (Reliability) dari suatu peralatan serta memperoleh strategi perencanaan perawatan pada setiap peralatan. Penelitian ini menggunakan metode FMEA yang berguna untuk menganalisis prioritas pemeliharaan pada komponen PSD berdasarkan nilai RPN. Kemudian melakukan pengolahan data TTR dan TTF pada Minitab untuk memperoleh distribusi data yang sesuai. Perhitungan MTBF sesuai distribusi terpilih untuk mengetahui keandalan pada PSD dan perhitungan MTTR sesuai distribusi terpilih untuk rekomendasi perawatan dengan perhitungan interval perawatan yang sesuai serta perencanaan suku cadang yang baik. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kegagalan komponen dan hasil Kuesioner dengan teknisi PSD. Setelah dilakukan analisis dan perhitungan dapat diketahui karakteristik kegagalan fungsi pada PSD sering terjadi gangguan pada subsistem Pintu, dengan perbaikan paling lama terjadi pada 7 Mei 2023 dan diprioritaskan pemeliharaan pada 4 komponen yaitu Roller dengan nilai RPN 32, Modul PSU dengan nilai RPN 40, Modul DDU dengan nilai RPN 48, dan Radio Frekuensi Wayside dengan nilai RPN 64. Pada subsistem PSD Pintu dengan nilai reliability sebesar 28,09% dan interval waktu pemeliharaan selama 21 hari, pada Controller dengan nilai reliability sebesar 31,82% dan interval waktu pemeliharaan selama 23 hari, pada Sensor dengan nilai reliability sebesar 27,72% dan interval waktu pemeliharaan selama 19 hari, pada Additional Equipment dengan nilai reliability sebesar 32,35% dan interval waktu pemeliharaan selama 25 hari. Kemudian dilakukan perhitungan Poisson Process dengan Nilai probabilitas diatas 95% dan terdapat 7 spare pada komponen kritis untuk memenuhi kebutuhan suku cadang Repairable RF Wayside selama setahun.

Kata Kunci: PSD, FMEA, MTBF, MTTR, Keandalan, Perawatan, Suku Cadang