ANALISIS TECHNO-EKONOMI PADA PEMBANGUNAN MINI GRID LINTAS YOGYAKARTA – BRAMBANAN MENUJU NET ZERO EMISSION

ANALISIS TECHNO-EKONOMI PADA PEMBANGUNAN MINI GRID LINTAS YOGYAKARTA – BRAMBANAN MENUJU NET ZERO EMISSION

Emisi karbon menjadi salah satu penyebab perubahan iklim dan pemanasan global bersama dengan gas rumah kaca,dapat terjadi disebabkan oleh aktivitas penggunaan bahan bakar fosil yang mengandung senyawa karbon seperti minyak bumi, gas bumi, dan batu bara. International Energy Agency (IEA) menyatakan emisi karbon dioksida (CO2) dari pembakaran energi dan aktivitas industry global mencapai 36,8 giga ton pada tahun 2022. Sektor transportasi memiliki konsumsi energi terbesar, yakni mencapai 388,42 juta BOE atau 45,76% dari total konsumsi energi nasional, meliputi listrik, batu bara, gas alam, bensin, solar, biodiesel, briket, LPG, biogas, dan biomassa. Lintas Yogyakarta-Brambanan menggunakan sumber energi listrik dari PLN untuk kegiatan operasi, hal ini juga menjadi faktor penyebab emisi karbon. Karena ini terdapat upaya kesadaran untuk mengurangi tingginya emisi karbon di dunia dengan Paris Climate Agreement Tahun 2015 yang dikenal dengan Program Net Zero Emission. Sektor transportasi yang menjadi pengguna konsumsi energi terbesar perlu dilakukan penyesuaian untuk mendukung program tersebut dengan merancang sistem mini-grid dengan renewable energy. Berdasarkan hasil simulasi dengan software HOMER lokasi penelitian berpotensi dari sumber energi matahari dengan rata-rata radiasi matahari sebesar 4,80 kWh/m²/hari, yang dirancang menggunakan sistem hybrid menghasilkan produksi lisrik sebesar 368.014 kWh/year dengan nilai Net Present Cost didapatkan sebesar Rp2.217.940.000,00 dan nilai Levelized Cost of Energy Rp480,87 serta Operating Cost Rp119.591.100,00.

Kata kunci: Renewable Energy, Emisi Karbon, Net Zero Emission, Software HOMER