ANALISIS PEMBEBANAN TRANSFORMATOR TRAKSI UNTUK PENGOPERASIAN TAP CHANGER

ANALISIS PEMBEBANAN TRANSFORMATOR TRAKSI UNTUK PENGOPERASIAN TAP CHANGER

Salah satu peralatan vital pada gardu traksi yaitu transformator traksi, dengan tegangan input pada transformator sebesar 20 kV AC dari suplai PLN. Kemudian diturunkan menjadi 590 V AC sebelum masuk pada peralatan penyearah, sehingga menghasilkan tegangan 750 V DC. Pada transformator traksi terdapat aksesoris umum salah satunya tap changer. Tap changer sebagai perubah perbandingan transformator untuk mendapatkan tegangan output operasi yang lebih baik dari tegangan jaringan primer yang berubah-ubah. Gardu Traksi Pulomas pernah mengalami jatuh tegangan sebesar 19 kV, menyebabkan terjadinya gangguan pada kegiatan operasional sarana LRV. Melihat permasalahan tersebut sekaligus dapat menunjang kegiatan pemeriksaan ketika terjadi jatuh tegangan, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembebanan traksi saat mengalami jatuh tegangan sebagai pendekatan terbaik untuk operasional PT LRT Jakarta sesuai dengan ketentuan Standar Perusahaan Listrik Negara (SPLN) tahun 1985. Pada SPLN, menyatakan bahwa batas toleransi tegangan +5% dan 10% dari tegangan nominal. Dengan menghitung tegangan input setiap perubahan posisi tap changer, untuk menemukan hasil penghitungan rasio belitan. Maka penghitungan tegangan output diluar rating PLN dapat ditemukan ketika transformator menerima tegangan jatuh -10%. Hasil analisis penghitungan dengan variasi pembebanan menggunakan software PSIM, dapat membantu ahli teknisi dalam kegiatan pemeriksaan transformator traksi ketika terjadi perubahan pola operasi sarana dan saat terjadi jatuh tegangan diluar rating PLN.

Kata Kunci : Transformator, Gardu traksi, Tap changer, LRV, Software PSIM