METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) UNTUK RESIKO KEGAGALAN RADIO LOKOMOTIF DIVRE III PALEMBANG

METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) UNTUK RESIKO KEGAGALAN RADIO LOKOMOTIF DIVRE III PALEMBANG

Radio Lokomotif merupakan sistem telekomunikasi yang sangat penting bagi perjalanan kereta api. Divre III Palembang sering terjadi kerusakan namun tidak ada dokumentasi tentang kerusakan sehingga tidak ada perawatan khusus untuk radio lokomotif. Dengan adanya metode Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) bertujuan untuk menentukan karakteristik kegagalan fungsi, pengaruh kegagalan pada setiap komponen,dan untuk menentukan metode perawatan yang ada pada radio lokomotif. Dari analisis yang telah dilakukan hasilnya yaitu karakteristik kegagalan yang terjadi pada gangguan komunikasi sesuai dengan data gangguan 2019 s.d 2022 terdapat 20 gangguan pada sistem komunikasinya. Gangguan yang sering terjadi pada komponen Locomotive Transceiver Unit(LTU) sebanyak 14 kali dengan waktu rata-rata kegagalan 1.253jam selama 3 tahun dan dapat menimbulkan suatu kegagalan yang bersifat merusak keseluruhan fungsi utama pada radio lokomotif. Hasil dari analisis yaitu diketahui bahwa LRCU/Console mempunyai nilai risk terendah yaitu 18, antena mempunyai nilai risk menengah 27, sedangkan LTU mempunyai nilai risk yang tinggi 36. Dan setelah mengidentifikasi strategi perawatan,kriteria urutan prioritas untuk melakukan perawatan, sehingga solusinya yaitu dengan melakukan perawatan pencegahan (preventive maintenance) dan perawatan korektif (corrective maintenance). Dan dari hasil pengujian pada data gangguan dengan menggunakan perhitungan Mean Time Between Failure (MTBF) menunjukkan pada komponen Console 1.297 jam. Komponen LTU 1.253 jam. Sedangkan komponen antena 8.064 jam, ketiga komponen tersebut memiliki rentang waktu kerusakan yang lama. Dan dengan uji keandalan selama 1000 jam didapatkan hasil yaitu 18.3%. 

Kata – kata kunci : Antena, FMEA, LRCU, LTU, Radio Lokomotif