RENCANA BIAYA UPAH TENAGA KERJA DALAM PERBAIKAN KOMPONEN JALAN REL LINTAS SURABAYA - SOLO

RENCANA BIAYA UPAH TENAGA KERJA DALAM PERBAIKAN KOMPONEN JALAN REL LINTAS SURABAYA - SOLO

Jalan rel terdiri dari komponen badan jalan, subbalas, balas, bantalan, alat penambat, rel dan wesel. Komponen rel sangat berperan penting dalam menentukan kecepatann kereta api dan keselamatan perjalanan kereta api. Kecelakan kereta api berupa anjlokan sering terjadi akibat kerusakan komponen, salah satu contoh yaitu kecelakaan pada Kereta Api 1404, kejadian anjlokan KA 1404 disebabkan oleh adanya genjotan atau lenturan yang diakibatkan oleh kecrotan dan adanya skilu. Jalan rel lintas Surabaya – Solo Km 170+000 – 172+000 merupakan kelas jalan 3 yang spesifikasi teknis komponennya sudah ditetapkan. Dilihat secara visual terdapat bebrapa kerusakan komponen jalan rel, sehingga perlu dilakukan penelitian . Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui kondisi komponen jalan rel dan mengetahui solusi perbaikan kerusakan komponen jalan rel lintas Surabaya – Solo km 170+000 – 172+000, serta mengetahui rencana anggaran biaya upah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memperbaiki kerusakan komponen yang terjadi. Penulis menggunakan metode pengamatan secara visual untuk mengatahui kondisi komponen jalan rel dan menggunakan PM 60 tahun 2012, PERJANA 6A serta PERJANA 2A sebagai acuan kelayakan komponen jalan rel dengan kelas jalan 3. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk llintas Surabaya –Solo Km 170+000 – 172+000 terdapat kerusakan komponen berupa balas kurang sebanyak 1.141,62 m3, kerusakan bantalan kategori 3, rel putus dan penambat hilang. Untuk biaya upah tenaga kerja yang perlu dikeluarkan guna memperbaiki kerusakan komponen sebesar Rp. 90.143.385,86. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa semua jenis kerusakan yang terjadi pada lintas Surabaya – Solo km 170+000 – 172+000 dapat diperbaiki dengan pengadaan material baru.

Kata Kunci : Lintas Surabaya - Solo, Kerusakan komponen, Kondisi komponen, Solusi perawatan, rencana anggaran biaya upah tenaga kerja.