DESAIN KUMPARAN ELEKTROMAGNET RUNNING MODEL 2 PHASA SEBAGAI PENGGERAK PROTOTYPE KERETA MAGLEV (MAGNETIC LEVITATION) SKALA LABORATORIUM

DESAIN KUMPARAN ELEKTROMAGNET RUNNING MODEL 2 PHASA SEBAGAI PENGGERAK PROTOTYPE KERETA MAGLEV (MAGNETIC LEVITATION) SKALA LABORATORIUM

Kereta maglev (magnetic levitation) menerapkan sistem penggerak Linear Induction Motors(LIMs) mampu menghasilkan gaya dorong linearsearah maju dan mundur dengan torsi yang smooth. Sistem LIMs pada kereta maglev memiliki sistem levitasi tanpa kontak dan sistem propulsi bebas kontak. LIMs memiliki kemampuan menghasilkan dorongan langsung tanpa konversi energi rotasi menjadi energi translasi. Desain kumparan elektromagnet running model 2 phasa pada penelitian ini dibuat dengan dua kumparan phasa 1 dan phasa 2 sebagai rotor LIMs. Variasi pada kumparan rotor dibuat dengan dua jenis ukuran yang berbeda untuk memperoleh efisiensi yang optimal, rotor model pertama menggunakan 1200 lilit dan rotor model kedua menggunakan 875 lilit dengan diameter kawat 0,25 mm. Inti kemagnetan rotor menggunakan bahan ferrite dengan diameter 12mm. Magnet permanen sebagai stator pada jalur menggunakan ukuran 30 x 15 x 2 mm. Bagian kedua ujung dan pangkal masing-masing kumparan phasa dibuat pembatas dengan tebal 2 mm yang berfungsi sebagai koker kumparan yang diletakan pada sarana. Hasil desain kumparan elektromagnet running model 2 phasa sebagai penggerak prototype kereta maglev dapat diterapkan sesuai dengan perhitungan. Pengukuran kuat medan magnet pada kumparan rotor jumlah lilitan 1200 dengan masukan arus 2 Ampere paling besar 48 gauss. Sedangkan pengukuran kuat medan magnet pada kumparan rotor jumlah lilitan 875 dengan masukan arus 2 Ampere terukur 25,435 gauss. Torsi dorong yang dihasilkan sebesar 18,76 N/m dan kecepatan rata-rata running prototype maglev dihasilkan sebesar 3,33 m/s.

Kata kunci : Linear Induction Motors (LIMs), maglev (magnetic levitation), elektromagnet.