Pengaruh Pengoperasian KA Sancaka Utara Bagi Pengguna Jasa Ditinjau Dari Metode ATP Dan WTP

Dublin Core

Title

Pengaruh Pengoperasian KA Sancaka Utara Bagi Pengguna Jasa Ditinjau Dari Metode ATP Dan WTP

Creator

ATIF ZAERONI
NOTAR : 20174030

Abstract

Transportasi yakni satu kebutuhan yang tidak dapat lepas dari kehidupan masyarakat. Terdapat hubungan erat terjalin antara transportasi dengan jangkauan dan lokasi kegiatan masyarakat baik barang maupun jasa, sehingga transportasi kereta api ialah moda transportasi yang tepat dalam pengangkutan secara masal serta dapat dipadukan dengan moda transportasi lain. PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI) Persero merupakan salah satu perusahaan BUMN yang mengelola serta mengoperasikan sarana transportasi kereta api di Indonesia. PT. KAI membuat inovasi baru bagi kalangan pengguna transportasi darat khususnya kereta api, dikarenakan dengan adanya GAPEKA 2019 banyak KA baru yang membantu mobilitas masyarakat di jalur selatan seperti diwilayah Cepu, Bojonegoro dan Lampongan untuk menuju Solo ataupun Jogja. Namun PT KAI dalam menyediakan fasilitas kurang memperhatikan permintaan dan kemampuan masyarakat sekitar. Dikarenakan penghasilan wilayah Cepu masih rendah sehingga masyarakat lebih memilih transportasi lain yang relatif murah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pengguna layanan KA Sancaka Utara, Menghitung nilai Ability To Pay dan Willingness To Pay pengguna jasa KA Sancaka Utara lintas layanan Kutoharjo – Surabaya Pasar Turi, mengetahui nilai perpotongan antara Ability To Pay dan Willingness To Pay sebagai acuan penentuan tarif. Pada penelitian ini menggunakan Probability Sampling untuk menentukan ukuran sampel minimal menggunakan Rumus Slovin. Metode analisis yang digunakan dengan pendekatan Ability To Pay dan Willingness To Pay Pengumpulan data menggunakan cara observasi dan penyebaran kuesioner. Mayoritas pengguna jasa adalah Laki-laki sebesar 57,57%, pengguna jasa tebanyak berusia 21-30 tahun sebesar 36%, jenis pekerjaan pengguna jasa terbanyak adalah wiraswasta sebanyak 29%, pegawai Pelajar/Mahasiswa sebanyak 19,19% dan pegawai BUMN swasta 18,18%. Tempat stasiun keberangkatan didominasi dari stasiun Randubelatung sebesar 50% dan stasiun tujuan sebesar 37% distasiun Kutoarjo, keperluan perjalanan pengguna jasa terbanyak yaitu untuk keperluan Kerja/Bisnis sebesar 33%, penggunaan transportasi lain terbanyak adalah bus sebesar 36,36%, frekuensi menggunakan kereta api Sancaka Utara yaitu 1-2 kali/bulan sebesar 50% dan rata-rata pendapatan pengguna jasa sebesar Rp4.000.000,00. Hasil pengolahan data berdasarkan pengguna jasa menunjukkan bahwa ATP rata-rata pengguna jasa adalah sebesar Rp327.255,12. Sedangkan WTP rata-rata pengguna jasa adalah sebesar Rp 143.600,00 Jadi, nilai ATP > WTP yang berarti pengguna jasa KA Sancaka Utara merupakan merupakan choice riders, yaitu pengguna jasa yang penghasilannya lebih tinggi dari pada nilai utilitas atau ketergantungan penggunaan jasa lebih rendah. Nilai tengah dari ATP dan WTP yaitu pada kisaran Rp219.800,00 dimana nilai tengah dari ATP dan WTP tersebut bisa dipakai sebagai acuan tarif KA Sancaka Utara dengan kemampuan membayar pengguna jasa.

Kata Kunci : Tarif, ATP, WTP

Social Bookmarking

Citation

ATIF ZAERONI NOTAR : 20174030, “Pengaruh Pengoperasian KA Sancaka Utara Bagi Pengguna Jasa Ditinjau Dari Metode ATP Dan WTP,” Repository PPI Madiun, accessed September 20, 2024, https://repository.ppi.ac.id/items/show/121.